Minggu, 03 Oktober 2010

Pilih yang Mana??? Kata Hati Sendiri atau Kata Hati Orang Lain?? =_=a


Kadang-kadang kita pasti terjebak dalam suatu kondisi yang mengharuskan kita untuk memilih. Misal, pilih pacar. Misal lagi, pilih sekolah. Atau pilih baju. Banyak hal yang harus kita pilih, sampai bagian yg paling rahasia buat kita juga harus dipilih, seperti : sempak. Hhahaha... Iya kan? Kan sekarang sempak juga macamnya banyak.

Itulah susahnya hidup. Hidup memang banyak pilihan tapi kita nggak tau mana pilihan yang nanti hasilnya bagus buat kita. Kita kan nggak tau apa yang akan terjadi di masa depan. Mungkin pilihan pertama suatu saat bisa bikin sukses, mungkin juga ntar hasilnya gagal. Who knows? Only God who knows the future.

Nah, mau milih aja udah repot begitu, eh, masih ditambah bisikan-bisikan SETAN dan perintah-perintah DEMIT lagi. Kalau teman saya bilang sih, "Super sekali!!!".

Tapi memang kadang-kadang kita juga butuh pendapat orang lain untuk menentukan pilihan kita. Tapi terkadang juga pendapat orang lain itu bisa jadi yang bikin kita jadi bingung memilih. Nah, saat itulah kita jadi bingung mau pilih mana : kata hati kita sendiri atau kata hati orang lain?

Kalau boleh curhat, buat aku, memilih itu sebuah dilema. Apalagi kalo udah antara kata hati kita sendiri atau kata hati orang tua. Wah,  parah deh bingungnya. Pertama, pinginnya sih egois jadi suka-suka aku. Lha tapi kan ridhonya orang tua kan ridhonya Allah. Nah, ntar kalau kualat gimana. Kedua, kadang-kadang keinginnannya orang tua itu nggak pernah sejalan dengan minat atau bakat kita. Kalau dilakuin, kita nggak bakal tau ntar sukses apa kagak kan? Ya kalo sukses, kalo nggak sukses? Gimana dong?

Kadang-kadang aku mikir, orang yang milihin kita jalan kan seharusya bakal tanggung jawab sama pilihannya kan. Kalau kita sukses, dia dapet royalti. Lha tapi kalau kita gagal? Apa bakal tanggung jawab? Kalau katanya orang prasejarah, "Habis manis, sepah dibuang". Makanya aku paling bingung kalau urusan milih antara kata hati sama kata orang lain. Kalau berat di kata hati, ntar dibilang egois dan nggak mikir keadaan. Kalau berat di kata orang lain, resikonya parah. Iya kan? Kan kalau kita pilih sendiri jalan buat kita, kalaupun nanti akhirnya gagal, setidaknya itu murni pilihan kita sendiri dan tanggung jawab kita ke diri sendiri kan. Nggak berat. Lha wong itu kesalahan kita sendiri kok. Nah, kalo pilihan orang lain sih buat apa??? buat apa repot-repot menanggung kegagalan di jalan yang dipilihin orang lain? Kalau aku bilang sih, "NO WAY!!!".

Kesimpulan: kalau urusan kayak gini itu memang susah. Aku belum tau cara bijak buat nyelesaiin masalah kayak gini. Kalau menurut kalian gimana? Apa ada masukan atau saran?  Mungkin punya pengalaman. Bisa sharing lah. Atau kalau ada masalah juga bisa sharing. Monggo lho. Pasti tak terima dengan senang hati..Hhahaha.. :D

Minggu, 26 September 2010

Kenalan, Teman, atau Sahabat kah Dia Untukmu?


Suatu ketika ada orang yang berkata, “ Berarti, hanya segitu tali persahabatanmu?”. Memang arahnya bukan ke aku, tapi kemudian aku berpikir sebetulnya yang punya tali persahabatan cetek itu siapa? Karena duduk perkara hingga dia berkata seperti itu adalah tidak bisa hadir dalam sebuah acara. Saat itu aku mulai merasa, sebetulnya apa bedanya kenalan, teman, dan sahabat? Apa dalam persahabatan bisa berbicara seperti itu?

Kenalan

Apa itu kenalan? Kalau menurutku kenalan itu hanya sekedar tau atau kenal. Misal, saat kamu pertama kali berkenalan dengan orang, saat itu kamu mendapat seorang kenalan. Hanya sekedar kenal. Kalau misal ditanya orang, “Kamu kenal orang ini?” dan kamu hanya akan bisa menjawab, “Ya, yang pake kaca mata itu kan? Yang kelas itu kan?”. Sebuah bukti bahwa kamu hanya mengenal kulitnya saja. Kemudian kalau kamu ketemu dengan dia, sapaannya simple seperti, “Bejo..”. Ya semacam itulah atau tidak menyapa sama sekali karena lupa namanya.

Teman

Kalau teman? Hhahaha…. Saat kenalan itu berlanjut lebih dalam, saat itulah kenalanmu menjadi temanmu. Jawaban yang keluar dari mulutmu pun akan berbeda. “Oooh, tau dong. Kenapa? Pasti dia sering ngehebring si itu kan?”. Pembicaraan akan menjadi lebih hangat. Dan saat kamu ketemu dengannya, sapaan akan berubah menjadi “Sukiyem… Eh, tau nggak tentang ini… Ini tu bla… bla… bla… lho. Dia itu bla… bla… bla… lho. Asyik kan…”

Sahabat

Kalau kita memang cocok dengan teman itu, hubungan akan berlanjut ke persahabatan. Tapi ingat, bukan hanya cocok tapi SANGAT COCOK. Karena kalau hanya cocok itu nanti larinya tetap ke pertemanan. Persahabatan itu harus bisa saling mengerti, saling memahami, dan saling melengkapi. Susah lho mendapat ketiganya dari temanmu. Makanya, menurutku sahabat itu nggak bisa kalau banyak. Sahabat itu cuma satu. Kenapa? Misalnya kamu punya geng yang jumlahnya 5 orang. Kamu bilang mereka sahabatmu. Tapi coba perhatikan diantara mereka, mana yang paling dekat dengan kamu. Pasti kamu cenderung paling dekat dengan satu orang. Cenderung curhat ke dia, cenderung suka jalan dnegan dia, dia benar-benar mengenali dan menerimamu serta kamu juga benar-benar mengenali dan menerimanya sehingga kalian berdua bisa saling berdamamai dengan kejelekan masing-masing. Dan kalian tidak akan putus walaupun pindah kelas atau pisah. Nah, itulah sahabatmu. Yang lainnya hanya teman baik.

Persahabatan itu juga tidak datang secara langsung. Kamu nggak bisa mengharapkan dia menjadi sahabatmu sedangkan dia hanya menganggapmu sebagai teman baiknya. Kamu merasa dia sahibatmu tetapi saat kenyataan datang, kamu akan merasa dikhianati. Padahal dia juga tidak salah karena dia tidak menganggap hubungan kalian sebagai persahabatan. Jadi, saat kamu merasa dia sahabatmu, raasakan saja dulu di hati. Seiring dengan berjalannya waktru, dengan sendirinya nanti kisah persahabatanmu akan terungakap. Baru kamu bisa bilang dia sahabatku dan nantinya dia bakal bilang kalau kamu adalah sahabatnya.

Jadi, kalau persahabatan hanya diukur dari hadir tidaknya dalam acara bersama itu SALAH. Kenapa? Karena arti persahabatan tidak secetek itu. Kalau memang benar sahabat, seharusnya tau alasan kenapa tidak bisa ikut bukan langsung ngejudge seperti itu.

Italia Says : "NO FASTING PLEASE!!!"

Umat muslim dilarang puasa di Italia. Luar biasa. Baca di yahoo katanya warga muslim yang menjadi buruh di Italia dilarang puasa, terus kalau nggak patuh mereka dipecat. Wow… Ya walaupun bukan karena nggak toleransi sih. Tapi karena di Itali sedang Summer yang panasnya sampe 3o derajat. Wow.. Eh, tapi kalo dipikir-pikir, emang di Indonesia suhunya nggak nyampe segitu ya?? Bukannya panasnya Indonesia juga hampir 30 derajat? Lha tapi kita juga tetap puasa kok. Pemerintah nggak ngelarang kita buat nggak puasa. Apalagi kalo di Arab. Wuiih, mateng dah di sana. Tapi juga tetep pada puasa. Aneh ya…

Kalau kita sedikit negatif thinking, apa mungkin ada niatan lain?? Misalnya berhubungan dengan masalah perbedaan agama. Karena di sana mayoritas khatolik. Islam adalah kaum minoritas yang tidak diakui keberadaannya. Berbeda dengan di Indonesia, walaupun ada agama minoritas, tapi tetap diakui dan dihormati keberadaannya kecuali agama minoritas yang menyimpang kayak Islam Freak yang ALAY banget. Yaah, maklumlah.. Jaman sekarang, semua pertempuran itu diatasnamakan oleh AGAMA. Seperti Israel dan Palestina yang sampe detik ini nggak selesai selesai sampe bosen lihat beritanya..

Huuh, susah ya rupanya kalau berbicara tentang toleransi. Apalagi kalau mencakup wilayah dunia. Ada aja pertikaian akibat toleransi yang menurutku itu nggak masuk akal. Pandangan orang itu emang susah dimengerti dan diprediksi. Hhohoho.. Isi hati manusia kan siapa yang tahu..

Yah, mungkin itu cobaan dari Allah buat Orang Muslim di Italia di bulan puasa ini. Tinggal tanya ke diri sendiri aja, “DUNIA ATAU AKHIRAT??”. Kalau pilih dunia, ya nggak usah puasa. Kalau pilih akhirat, ya udah biarin dipecat. Kan yang penting nggak dipecat ALLAH sebagai hambanya kan..

SEMANGAT !!!

o(^^)o

SBI= Sekolah Bertaraf Internasional ATAU Sekolah Berlabel Internasional ???

Sekolah jaman sekarang, katanya sih udah hebat. Teknologi udah maju, alias udah SBI. Padahal entah cuma sok SBI atau beneran SBI juga kagak tau. Orang tua juga pada ketipu. Mentang-mentang lagi jamannya SBI, anak-anak dan orang tua yang pingin anakanya masuk SBI juga lagi booming. Nggak tau deh alasannya. Ada yang mengatasnamakan gengsi, ada yang mengatasnamakan kualitas, dll. Padahal, sebetulnya semua cuma omong kosong. Intinya cuma satu kok, sama aja cuma beda label doang. Ini sebuah cerita nyata. Sebut saja kota Abal-abal. Di kota abal-abal ini ada 1 sekolah SMA yang sudah hampir SBI sebut saja SMA 33 dan 2 sekolah SMA lain yang masih bertahan di RSBI(Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) sebut saja SMA 11 dan SMA 44. Nah, rencananya nih, diknas abal-abal mau nambah 1 lagi sekolah SBI. Yang jadi kandidat pertama adalah SMA 55 dan yang kedua SMA 22. bla.. bla.. bla.. akhirnya yang kepilih SMA 22 dengan alasan SMA 55, area sekolahnya nggak mencukupi standar. Nah, dari situ kan orang tua pasti lebih milih SMA 22 kan daripada SMA 55. Karena sudah berlabel RSBI. Padahal jelas kandidat pertama adalah SMA 55. Hanya karena luas sekolahnya nggak cukup, akhirnya gagal jadi SBI. TAPI.. Apa sekolah SBI atau RSBI atau sebangsanya itu bagus?? Saya kasih sebuah cerita. Nanti biar Anda cari kesimpulan sendiri.

Masih di kota Abal-abal dan masih dengan SMA 55 tapi dengan SMA 33. SMA 33 adalah sekolah yang hampir menjadi SBI karena SMA ini yang pertama dapet gelar SBI. Apalagi sekolah ini udah tua. Kalo lihat sejarahnya sih, udah ada dari jaman Belanda. Katanya umurnya udah tiga ratusan tahun. Persoalannya begini. Dua anak berbicara tentang sekolahnya masing-masing. Dan dari informasi yang didapat, SMA 55 yang nyaris RSBI itu udah mulai pelajaran tambahan buat anak kelas 3nya. Sedangkan SMA 33 yang hampir SBI itu belum. Rupanya SMA 33 masih sibuk ngurusin akreditasi buat jadi sekolah SBI. Nah, bagi para orang tua tolong garis bawahi persoalan ini. Makanya setiap tahunnya SMA 33 nggak pernah bisa menghabiskan materi pelajaran untuk UAN sedangkan sekolah lain yang tidak punya label SBI, bisa menghabiskan materi dalam waktu setahun kurang. Kenapa? Karena Sekolah SBI tidak pernah memikirkan murid-muridnya. Mereka sudah merasa bangga dengan label SBI yang mereka punya. Seperti SMA 88 di Kota lain. Tahun lalu ada beberapa muridnya yang tidak lulus UAN. TAPI, saat awal ajaran baru juga masih banyak peminatnya. Sedangkan sekolah biasa yang anaknya 100% lulus UAN, masih dipandang sebelah mata. ckckckck.. matanya sudah pada buta dengan barang bermerk ya. padahal belum tentu merk luar negeri lebih bagus daripada merk lokal. ckckck.. aneh. Itulah mengapa sekolah SBI lebih terkesan tidak butuh murid. Karena mereka pikir, apapun yang terjadi rating sekolah tidak akan turun. Lihat saja di Jakarta. Semua anak dengan nilai UAN 9 ke atas, pasti pilihan pertama adalah SMA 8, kemudian 26, kemudian 3. Semua punya label SBI. Yang nilai UANnya 8 dll, nggak ada yang berani masuklah pastinya.

Kesimpulan:
Rupanya kekuatan Merk itu luar biasa. Sampai lupa sama fakta. Huuh, Jaman sekarang yang didengar dan dipertimbangkan adalah Opini. Padahal opini itu kan hanya perasaan saja.

Pesan untuk Orang Tua:
Pilih sekolah yang terbaik buat anak Anda, bukan berarti harus masuk yang bermerk. Masukkan ke sekolah yang bisa membangun personaliti anak Anda. Bangun kepercayaan dirinya. Kalau anak Anda memang menonjol dalam hal pelajaran, musik, tari, dll. Masuk SBI nggak masalah. Tapi yang saya maksud dengan MENONJOL adalah yang BENAR-BENAR MENONJOL. Kalau anak Anda termasuk kategori BIASA seperti saya, dan bukan mental baja, JANGAN PERNAH berpikir untuk memasukkan anak Anda ke SBI. Karena hanya akan membunuh mentalnya. Karena sekolah SBI itu tuntutannya berat. Pertama masalah standar nilai yang cukup tinggi. Nah di sini biasanya banyak terjadi kebohongan-kebohongan untuk mendapat nilai. Kecuali kalau anak Anda bermental baja seperti saya. Yang nggak peduli dengan nilai, yang peduli dengan belajar sendiri dan berusaha memperoleh nilai dengan jujur, nggak masalah. Pikirkan baik-baik pilihan Anda. Jangan kemakan label.

Remaja vs Orang Tua


Ehehem.. Ehem… Orang tua dan remaja, jelas sekali bedanya. Satu, dari segi umur aja udah pasti beda. Ya pasti lebih tua mereka kan? Dua, dari segi kepintaran. Orang tua jelas lebih pintar. Lha wong hidupnya lebih lama daripada remaja. Pelajaran hidupnya pasti lebih banyak seperti wejanganne para leluhur, ‘wong tuwa iku wes ngrasakake asam garame urip’ yang maksudnya mau ngesok udah ngerasain buanyak masalah hidup. Yaa, tapi didengarin aja. Toh, kan bisa jadi inspirasi. Kan paling juga sebentar lagi pemimpin-pemimpin tua bangkotan seperti penghuni DPR dan MPR itu bakal tergantikan oleh remaja. The power of the new generation. Hhahaha.. Tapi selain dua kehebatan orang-orang tua tadi di atas, mereka punya banyak kekurangan. Seperti contohnya MEREMEHKAN remaja. Contoh konkrit yang sering aku rasain adalah : MEREKA SUKA NYEROBOT ANTRIAN. Kenapa mereka melakukan hal itu??? Kalo ada orang tua yang baca blog saya ini, saya beri tahu ke kalian kalo kalian itu nggak punya sopan santun. Memang yang namanya antri itu menyebalkan. Akan saya lebih tekankan lagi MENYEBALKAN, MENJENGKELKAN, dan MEMBOSANKAN. Apalagi kalo antriannya panjang. Tapi ya biasa aja dong. Nggak usah nyerobot-nyerobot tempat orang. Memang benar kalau kita sebagai yang muda harus menghormati yang tua. Contohnya kalau kita di bis terus ada ibu-ibu tua, apa yang harus anak muda lakukan? Jelas memberi tempat duduknya. Tapi ya nggak gitu juga dong. Kalo ada antrian nggak bisa seenaknya sendiri. Jangan pernah berpikir karena kami masih kecil dan kalian lebih tua jadi kami ini harus MENDAHULUKAN kalian. Iih, sori ya.. Ini dua contoh nyata yg aku alami dan yang masih aku ingat jelas.
Cerita pertama:
Saat itu aku sedang antri mau nitipin barang. Kondisi emosiku sedikit kurang menyenangkan. Eh,tiba-tiba dari sebelah kanan ada seorang ibu yg mau nitipin barang juga . Kupikir aku bakal dilayani lebih dulu karena jelas yg antri labih dulu adalah aku. TERNYATA!!! Yang lebih dulu dilayani adalah ibu itu. Sial!! Pingin marah juga nggak bisa. Mau marah sama siapa coba?? Yang ada dipikiranku cuma satu yaitu ‘Pantes negara yang dipimpin tua-tua ini nggak pernah maju, gimana mau maju lha wong tindakan sepele kayak antri saja nggak bisa. Gimana aturan tertulis bisa dipenuhi kalau aturan tidak tertulis saja terkepretkan. Sudah saatnya negeri ini dipimpin oleh yang muda. Ckckck’.
Cerita yang kedua lokasinya ada di antrian KFC:
Jadi ini adalah bukti saya dengan senang hati antri tapi dengan berat hati diserobot orang. Begini ceritanya. Saat itu saya mau beli KFC walopun cuma yang goceng tapi kan labelnya tetep mau beli kan? Maklum anak sekolah. Bokek. Terus pas sampai di depan tempat pesennya, antriannya dua-duanya penuh. Yang lajur pertama ada dua orang dan yang lajur kedua cuma satu orang. Akhirnya aku pilih yang lajur kedua. Rupanya dia pesennya banyak. Orang pertama yg di lajur satu aja udah selesai lho. Pikirku, iih,sumpah ya lama bener. Ya udah biarin aja. Berapa detik kemudian, tep.. tep.. tep.. Datanglah seorang ibu bersama suaminya nyerobot barisanku dari samping. Pingin bilang ‘ehem,ibu.. Ibu kan berpendidikan. Lulus SD kan? Kalau gitu kenapa ibu tidak antri? Tidak lihat ada makhluk hidup segede gaban begini ya? Kok msih dilewati aja tu maksudnya apa? Atau jangan-jangan ibu nggak lulus SD,bu? Ehehe.. Ehehehe..’ tapi berhubung mood saya 77% baik, ya sudah saya ikhlas. Dan yang paling menyenangkan lagi, mbaknya yang melayani, matanya bener. Nngak kayak mbak yang di tempat titip barang itu. HOREE.. Aku dilayani lebih dulu. Hhohoho.. Hawane aku pingin banget senyum yang lebar di depan ibu itu. Hoho.. Jelas dia tertohok kan pas waittressnya bilang ‘maaf bu, mbaknya yang itu duluan.’. Gyahahaha..

Pesanku untuk para orang tua yang sukanya nyerobot-nyerobot kayak gitu :
Memang nggak sadar sih kalo nyerobot antrian orang. Tapi walaugimanapun juga jangan anggap kami(anak muda) nggak ada dong. Kalo antriannya serabutan terus royokan terus harus cepet-cepetan ya masih bisa dimaklumi. Tapi kalo antriannya jelas ada barisannya dan rapi, ya jangan diserobot dong. Punya mata kan? Bisa lihat orang-orang antri kan? Ya baris dong. Ojo sakpenak udele dewe.. Jangan karena mentang-mentang Anda berlabel wong tuwa. Udah nggak jaman kali…

Pesanku untuk pejabat-pejabat tua di atas sana:
Semuanya tinggal tunggu waktu kok. Kalian bakal hilang dengan sendirinya. Sudah waktunya kami(anak muda) akan berkuasa. Tinggal tunggu kapan tanggal mainnya..

Hhhhaaaahhahhhahahaaaaha…

Generasiku bukan generasi KORUPTOR seperti kalian!!!!!

#1

Fakta kehidupan yang terpampang di depan mata
Isi dari sebuah kehidupan
Laksana sebuah gelombang ombak di laut lepas
Datar, tenang, juga menenggelamkan
Zona hitam dalam hidup
Adalah sebuah tempat yang menenggelamkan setiap insan
Hening dan menggemparkan

Nur, cahaya dari hati dikirimkan
Untuk membimbing manusia meninggalkan hitam kelam kehidupan
Roh pun kembali dari suatu perjalanan panjang mencari arti dari kehidupan

Kembalilah, kembalilah pada Tuhanmu
Hujan darah bukan hanya sebuah karangan ilmiah
Air yang berwarna merah itu
Ialah peringatan dari Tuhanmu
Rahasia alam hanya Tuhan yang tahu
Insan manusia hanya diperintah bertindak, bukan berpikir
Normalnya sebuah kehidupan
Allah akan mengampuni kita

hhehehe… pertama kali posting udah sok puitis.. hhohoho… jadi gini, puisi di atas itu sebetulnya tugas sekolahku. cuma kan sayang kalo nggak dipublish. soalnya menurutku bagus.. puisi di atas itu huruf awalnya ngebentuk nama panjangku. Emang susah bikin puisi dari nama kita. Tapi kalo udah jadi, asyik kok. Aku sampe ketagihan..

dikomentari ya…
(^^)

Hajimemashite

minna san..
Blogku yang di wordpess pindah nih ke blogspot. Ya soalnya aku kaga bisa ngganti layoutnya. hikz.. T_T
Tapi nama blognya tetep sama kok. Isinya juga tak pindah semua. Tapi belum bisa posting. Maklum nggak mood komentar sama nggak ada bahan yang dikomentari. Tunggu aja deh. Soalnya aku lagi nyiapin bahan yg bagus buat dibaca. hhahahaha..

arigato minna san..